FITRIANI, FEBRI (2019) PENGGUNAAN EKSTRAK METANOL DAUN BAKAU KACANGAN (Rhizophora apiculata) UNTUK MENGOBATI IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) YANG DIINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydrophila. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (621kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II.pdf Download (746kB) | Preview |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (732kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (828kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (606kB) |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (682kB) | Preview |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan salah satu spesies
unggulan ikan air tawar yang memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan ikan
air tawar lainnya seperti, ikan mas dan ikan gurameh, antara lain mudah dipelihara
dan tumbuh dengan cepat dalam waktu relatif. Kendala yang sering dialami pada
petani ikan adalah penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Penyakit MAS
merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila yang
menyebabkan bercak merah pada tubuh ikan. Pada umumnya, pembudidaya ikan
menanggulangi penyakit tersebut menggunakan obat-obatan dan antibiotik
sintesis yang akan berdampak negatif bagi kehidupan ikan lele dumbo. Maka
perlu adanya upaya pengobatan penyakit ikan dengan bahan yang alami dan
ramah lingkungan salah satu bahan alami yang mengandung senyawa
antibakterial ialah daun bakau kacangan (Rhizophora apiculata). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penggunaan ekstrak daun R. apiculata pada ikan lele
dumbo yang diinfeksi bakteri A. hydrophila. Metode yang digunakan pada
penelitian ini ialah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Konsentrasi yang digunakan ialah
P1 = 0,1 g/L, P2= 0,2 g/L, P3= 0,3 g/L dan P0= kontrol. Pengobatan ikan
menggunakan perendaman. Proses Recovery diamati selama 14 hari setelah
pengobatan, parameter utama yang diamati ialah perkembangan penyakit,
Recovery dan sintasan. Perkembangan penyakit pada semua perlakuan ikan
terjangkit MAS pada hari ke-1 setelah penyuntikan. Recovery ikan tercepat pada
P2 (3 hari setelah infeksi) dan terlambat P3 (11 hari setelah innfeksi). Sembuh
total yang paling cepat P2 (10 hari sembuh total), dan terlambat P3 (13 hari
sembuh total). Parameter pendukung yang diamati ialah suhu, pH dan DO. Data
sintasan dianalisis menggunakan Analisis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan
dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf
kepercayaan 95%. Hasil analisis data sintasan P0 (kontrol) berbeda nyata dengan
P1, P2 dan P3, sedangkan antar P1,P2 dan P3 tidak berbeda nyata. Konsentrasi
ekstrak R.apiculata yang paling efisien pada penelitian ini adalah P1 (0,1 g/L).
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
Additional Information: | Pembimbing: Dini Siswani Mulia, S.Pi, M.Si, dan Drs. Heri Maryanto, M.Si. |
Uncontrolled Keywords: | ekstrak daun bakau kacangan, R. apiculata, Aeromonas hydrophila, dan ikan lele dumbo |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi S1 |
Depositing User: | Users 144 not found. |
Date Deposited: | 06 Aug 2019 02:14 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 07:47 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/8960 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |