BUDHI W, DWI MARADIKA (2018) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA MIGRAN ASAL BANYUMAS YANG MENJADI KORBAN PENGANIAYAAN OLEH MAJIKAN DI LUAR NEGERI. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
DWI MARADIKA BUDHI W_COVER.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
DWI MARADIKA BUDHI W_BAB I.pdf Download (929kB) | Preview |
Preview |
Text
DWI MARADIKA BUDHI W_BAB II.pdf Download (1MB) | Preview |
![]() |
Text
DWI MARADIKA BUDHI W_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (814kB) |
![]() |
Text
DWI MARADIKA BUDHI W_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
DWI MARADIKA BUDHI W_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (702kB) |
Preview |
Text
DWI MARADIKA BUDHI W_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Indonesia menempati peringkat kedua dunia dalam pengiriman tenaga kerja ke Luar Negeri. Tahun 2016 jumlah Tenaga Kerja Indonesia mencapai 234.451 dan tahun 2017 jumlah Tenaga Kerja Indonesia yang ke Luar Negeri mencapa 261.820 orang. Beberapa Tenaga Kerja Indonesia mengalami permasalahan di tempat kerjanya, antara lain adalah dianiaya oleh majikan. Pada Tahun 2016 diketahui 2 (dua) Tenaga Kerja Wanita asal Banyumas menjadi korban penganiayaan oleh majikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui serta menganalisis perlindungan hukum pekerja migran asal Banyumas, serta mengetahui hambatan dalam memberikan perlindungan terhadap pekerja migran asal Banyumas korban penganiayaan oleh majikan.
Metode penelitian adalah menggunakan pendekatan yuridis normatif yakni pendekatan Undang-undang yang berkaitan dengan perlindungan pekerja migran Indonesia di Banyumas yang kemudian di deskripsikan dan di analisis (deskriptif analisis).
Pekerja migran asal Banyumas yang menjadi korban penganiayaan oleh majikan belum mendapat perlindungan hukum dari pemerintah Indonesia. Hal tersebut juga karena adanya hambatan-hambatan terkait perlindungan yang diberikan yaitu salah satu korban penganiayaan pekerja migran asal Banyumas memiliki latar belakang lulusan SD, hal tersebut menunjukan tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah sehingga tidak adanya keyakinan dan keberanian dari korban penganiayaan untuk memproses secara hukum atau menuntut majikan. Korban hanya memilih untuk dipulangkan begitu saja. Dengan SDM yang rendah, menjadikan keterbatasan informasi dan pengetahuan sehingga korban tidak memahami atau bahkan tidak tahu bahwa hak-hak dan perlindungan terhadap dirinya telah dijamin sesuai peraturan yang ada. Tidak adanya dukungan dari pemerintah dalam penanganan kasus pekerja migran. Ketika pekerja migran memilih untuk dipulangkan, pemerintah Indonesia seolah-olah terlalu membiarkan permasalahan ini selesai begitu saja tanpa memperjuangkan kasus ini sehingga majikan bisa mendapatkan hukuman yang sesuai dengan tindakan yang telah dilakukan Padahal yang menjadi korban penganiayaan tersebuat adalah warga negara Indonesia dimana memiliki hak yang sama untuk mendapatkan keadilan. Korban yang tidak memiliki kemampuan untuk proses litigasi
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
Additional Information: | Pembimbing : Rahtami Susanti, S.H., M.Hum. |
Uncontrolled Keywords: | Perlindungan Hukum, Pekerja Migran, Korban Penganiayan |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum S1 |
Depositing User: | Amri Hariri |
Date Deposited: | 06 Aug 2019 01:16 |
Last Modified: | 02 Jul 2024 04:07 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/8947 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |