SETIAWAN, FERRY (2013) PENINGGALAN KEBUDAYAAN MASA KLASIK (HINDU-BUDHA) DI KABUPATEN WONOSOBO SEKITAR ABAD VII - IX. S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
COVER_FERRY SETIAWAN_SEJARAH'13.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I_FERRY SETIAWAN_SEJARAH'13.pdf Download (840kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II_FERRY SETIAWAN_SEJARAH'13.pdf Download (723kB) | Preview |
![]() |
Text
BAB III_FERRY SETIAWAN_SEJARAH'13.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB IV_FERRY SETIAWAN_SEJARAH'13.pdf Restricted to Registered users only Download (755kB) |
![]() |
Text
BAB V_FERRY SETIAWAN_SEJARAH'13.pdf Restricted to Registered users only Download (690kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN_FERRY SETIAWAN_SEJARAH'13.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Penelitian dengan judul “Peninggalan Kebudayaan Masa Klasik (Hindu-Budha) di
Kabupaten Wonosobo Sekitar Abad VII-IX” bertujuan untuk mengetahui asal mula
penamaan kabupaten Wonosobo, mengetahui masuknya kebudayaan klasik (Hindu-
Budha) di Kabupaten Wonosobo, mengetahui benda-benda peninggalan masa klasik
(Hindu-Budha) sekitar abad VII sampai IX di sebagian wilayah Kabupaten Wonosobo.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dilakukan dengan meninjau
suatu masalah dari perspektif sejarah berdasarkan pada peninggalan atau dokumen
sejarah yang ada dan juga memvalidkan sumber data. Hal ini dibuktikan dengan bahanbahan
sumber sejarah yang digunakan telah lampau. Langkah-langkah metode historis
terbagi menjadi empat, yaitu heuristis, kritik sejarah, interpretasi, histeriografi. Dalam
tahap heuristis peneliti mengumpulkan data dengan mengobservasi objek sejarah dan
mewawancarai narasumber yang berada di lapangan. Kemudian diadakan uji kesahihan
dan kesejatian melalui kritik intern dan ekstern, selanjutnya peneliti melakukan
interpretasi yaitu dengan menghubungkan fakta-fakta yang diperoleh dengan sumber.
Dan tahap terakhir penelitian ini yaitu histeriografi dimana peneliti menyusun kisah
sejarah berdasarkan fakta-fakta sejarah yang didapat.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa asal mula penamaan kata Wonosobo
yang berasal dari bahasa Sansekerta “wanua” dan “seba”, yang artinya adalah
“mendatangi tempat, komunitas atau desa”. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya
prasasti-prasasti di daerah Jawa Tengah yang muncul sejak abad ke-8 selain itu asal mula
berdirinya Wonosobo ada hubungannya dengan tiga orang kyai yang masing-masing
bernama Kyai Walik, Kyai Kaladite, dan Kyai Wiragati. Bukti-bukti munculnya
kebudayaan klasik (Hindu-Budha) di Kabupaten Wonosobo terlihat dari beberapa prasasti
yang ditemukan di daerah Dieng yaitu candi yang terbukti memiliki pengaruh gaya
arsitektural yang sangat kuat dengan gaya Gupta dan Calukya (India Selatan) selain
bercorak Hindu juga terdapat situs bercorak Budha di Daerah Selomerto. Banyak
ditemukan beberapa situs yang terletak di beberapa Kecamatan di Kabupaten Wonosobo,
seperti di Kecamatan Kertek terdapat situs Candi Bongkotan, Yoni, Lingga, di Desa
Wonolelo terdapat Arca Candi atau Artefak, di Kecamatan Selomerto terdapat situs Candi
Bogang, Yoni,di Kecamatan Mojotengah terdapat situs Lingga, di Desa Dieng terdapat
Arca Candi dan Yoni.
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Additional Information: | Pembimbing: Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum., dan Drs. Kartono, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Peninggalan kebudayaan masa klasik (Hindu-Budha) dan Sejarah Kabupaten Wonosobo. |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) > D051 Ancient History |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah S1 |
Depositing User: | Iin Hayuningtyas |
Date Deposited: | 09 Feb 2017 01:29 |
Last Modified: | 05 Feb 2025 06:59 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/689 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |