PENGARUH METODE PENYULUHAN OBAT TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PEREMPUAN DALAM MELAKSANAKAN PENGOBATAN SENDIRI DI KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES

ARIFFAENI, IING (2013) PENGARUH METODE PENYULUHAN OBAT TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PEREMPUAN DALAM MELAKSANAKAN PENGOBATAN SENDIRI DI KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.

Preview	Text Iing Ariffaeni_JUDUL.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text Iing Ariffaeni_BAB I.pdf Download (144kB) | Preview
Preview	Text Iing Ariffaeni_BAB II.pdf Download (180kB) | Preview
	Text Iing Ariffaeni_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (630kB)
	Text Iing Ariffaeni_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (17MB)
	Text Iing Ariffaeni_BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (137kB)
Preview	Text Iing Ariffaeni_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (138kB) | Preview
	Text Iing Ariffaeni_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Pengobatan sendiri merupakan pilihan pertama sebagian besar masyarakat saat menderita sakit. Keinginan untuk dapat segera sembuh tanpa disertai pengetahuan yang benar mengenai penggunaan obat akan membahayakan masyarakat, karena itu perlu diadakan sosialisasi keamanan dalam mengkonsumsi obat pada masyarakat. Tujuan Penelitian: Dilakuan untuk menganalisis pengaruh metode penyuluhan obat terhadap tingkat pengetahuan dan sikap Perempuan dalam melaksanakan pengobatan sendiri di Kecamatan Salem Kabupaten Brebes. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah true experiment dengan rancangan pretest and posttest control group pada tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok ceramah, kombinasi diskusi kelompok-ceramah dan kombinasi ceramah-diskusi kelompok dengan jumlah sampel 81 perempuan > 30 tahun untuk setiap kelompoknya. Pengaruh metode penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap pengobatan sendiri dianalisis menggunakan uji Mann whitney dengan α =0,05. Hasil: Penyuluhan metode ceramah menyebabkan peningkatan pengetahuan dan sikap sebesar 3,11 dan 4,69, kombinasi diskusi kelompok-ceramah sebesar 4,51 dan 8,70, dan kombinasi ceramah-diskusi kelompok sebesar 4,52 dan 7,94. Metode ceramah dan kombinasi diskusi kelompok-ceramah serta ceramah dan kombinasi ceramah-diskusi kelompok memiliki keefektifan yang berbeda dengan taraf signifikan 0,000 untuk variabel pengetahuan dan 0,000 untuk variabel sikap, sedang metode kombinasi diskusi kelompok-ceramah dan kombinasi ceramah-diskusi kelompok memiliki keefektifan yang sama dengan taraf signifikan 0,868 untuk variabel pengetahuan dan 0,056 untuk variabel sikap. Kesimpulan: Penyuluhan metode kombinasi diskusi kelompok-ceramah dan kombinasi ceramah-diskusi kelompok lebih efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang pengobatan sendiri dibandingkan metode ceramah.

Actions (login required)

View Item