KRISNASARI, MUSTIKA (2015) VARIASI PEMBERIAN PUPUK DAN Corynebacterium TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN NILAM DI DAERAH ENDEMIK PENYAKIT LAYU DAN BUDOG. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
MUSTIKA KRISNASARI COVER.pdf Download (799kB) | Preview |
Preview |
Text
MUSTIKA KRISNASARI BAB I.pdf Download (709kB) | Preview |
Preview |
Text
MUSTIKA KRISNASARI BAB II.pdf Download (960kB) | Preview |
![]() |
Text
MUSTIKA KRISNASARI BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (679kB) |
![]() |
Text
MUSTIKA KRISNASARI BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (901kB) |
![]() |
Text
MUSTIKA KRISNASARI BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (593kB) |
![]() |
Text
MUSTIKA KRISNASARI LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pencampur dan fiksatif (pengikat wangi – wangian) dalam industri parfum, farmasi dan kosmetik. Indonesia merupakan negara pemasok terbesar penghasil nilam, namun demikian produktivitasnya masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain sebagian besar petani belum melakukan pemupukan dan adanya serangan penyakit layu dan budog. Untuk mengendalikan penyakit layu dan budog salah satu teknik yang dapat dilakukan adalah secara hayati dengan penggunaan bakteri antagonis Corynebacterium. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk dan Corynebacterium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman nilam didaerah endemik penyakit layu dan budog. Penelitian dilakukan di Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah variasi pemberian pupuk organik 3 kg/petak (P1), pupuk organik 1,5 kg + pupuk anorganik urea 3,5 g, SP36 5 g dan KCL 7,5 g (P2), pupuk organik 3 kg + pupuk anorganik urea 7 g, SP36 10 g dan KCL 15 g (P3). Faktor kedua yaitu tanpa Corynebacterium (C0) dan pemberian frekuensi Corynebacterium 5 cc/liter (C1) pada umur 4, 8, 12, 16 dan 20 minggu setelah tanam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf kepercayaan 95%. Parameter yang diamati meliputi parameter utama berupa tinggi tanaman, diameter batang, diameter tajuk, berat segar berangkasan atas, berat kering berangkasan atas dan intensitas penyakit layu bakteri dan budog. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, berat segar brangkasan atas, berat kering brangksan atas dan menurunkan intensitas penyakit budog tanaman nilam. Pemberian Corynebacterium dapat meningkatkan produktivitas berat segar brangkasan atas sebesar 1375 gram dan dapat menurunkan intensitas penyakit budog. Interaksi perlakuan antara pupuk dengan Corynebacterium yang paling optimal yaitu pada perlakuan P2C1 karena dapat menurunkan intensitas penyakit budog paling rendah yaitu 6.03 % dan pada perlakuan P3C1 menghasilkan berat kering brangkasan atas tanaman nilam sebesar 265.43 gram. Penyakit layu bakteri pada penelitian ini tidak muncul.
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
Additional Information: | Pembimbing: Dr. Ir. Gayuh Prasetyo Budi, M. P dan Drs. Arief Husin, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Pupuk, Corynebacterium, Tanaman nilam, Penyakit layu, Penyakit budog |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi S1 |
Depositing User: | Dan Kh |
Date Deposited: | 07 Nov 2017 04:12 |
Last Modified: | 31 Oct 2024 01:46 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/5198 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |