HIDAYATULOH,, IMAM (2017) PENGARUH KEBERADAAN APOTEKER TERHADAP MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BANJARNEGARA BERDASARKAN PROSEDUR TETAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (621kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II.pdf Download (838kB) | Preview |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (690kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (734kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (608kB) |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (665kB) | Preview |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Pelayanan kefarmasian saat ini mulai berubah orientasinya dari drug oriented menjadi patient oriented. Hal tersebut menegaskan peran apoteker untuk lebih berinteraksi dengan pasien, lebih berorientasi terhadap pasien dan mengubah orientasi kerja apoteker yang semula hanya berorientasi kepada obat dan berada di belakang layar menjadi profesi yang bersentuhan langsung dan bertanggungjawab terhadap pasien. Pola pelayanan ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan obat secara rasional yaitu efektif, aman, bermutu dan terjangkau bagi pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas yang memiliki apoteker dan Puskesmas yang tidak memiliki apoteker di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan prosedur tetap pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Metode penelitian yang digunakan merupakan observasional analitik kategorik melalui pendekan cross sectional. Cara pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terstruktur terhadap penanggung jawab unit pelayanan kefarmasian mengenai kegiatan kefarmasian. Hasil Penelitian menunjukkan dari 35 Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara terdapat 2 (5,71%) Puskesmas yang memiliki apoteker dan di kategorikan bermutu baik. Dari 33 (94,28%) Puskesmas yang tidak memiliki apoteker, 9 (27,27%) Puskesmas di kategorikan bermutu baik, 24 (72,72%) Puskesmas di kategorikan bermutu kurang baik. Hasil pengolahan data statistik menunjukkan nilai p value 0,092 (p>0,05). Kesimpulan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Banjarnegara belum berjalan maksimal. Keberadaan apoteker tidak berpengaruh terhadap mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Banjarnegara berdasarkan prosedur tetap pelayanan kefarmasian di Puskesmas
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
Additional Information: | Pembimbing: Githa Fungie Galistiani, M.Sc., Apt |
Uncontrolled Keywords: | Pelayanan kefarmasian, Prosedur tetap, Kabupaten Banjarnegara. |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Farmasi S1 |
Depositing User: | Users 144 not found. |
Date Deposited: | 26 Sep 2017 06:12 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 02:42 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/4374 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |