OKTAMI, RISKA TRI CAHYATI (2017) PENGARUH PEMBERIAN PGPR DAN Corynebacterium TERHADAP INTENSITAS PENYAKIT KARAT PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) UMUR GENJAH DI DATARAN MENENGAH. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
RISKA TRI CAHYATI OKTAMI COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
RISKA TRI CAHYATI OKTAMI BAB I.pdf Download (612kB) | Preview |
Preview |
Text
RISKA TRI CAHYATI OKTAMI BAB II.pdf Download (698kB) | Preview |
![]() |
Text
RISKA TRI CAHYATI OKTAMI BAB III].pdf Restricted to Registered users only Download (615kB) |
![]() |
Text
RISKA TRI CAHYATI OKTAMI BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
RISKA TRI CAHYATI OKTAMI BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (595kB) |
Preview |
Text
RISKA TRI CAHYATI OKTAMI DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (610kB) | Preview |
![]() |
Text
RISKA TRI CAHYATI OKTAMI LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Abstract
Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan yang paling penting kedua setelah padi. Namun, produktivitas kedelai di Indonesia masih rendah, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan nasional. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas tersebut adalah adanya serangan penyakit karat yang disebabkan jamur Phakopsora pachyrhizi yang dapat menurunkan produksi kedelai. Tindakan pengendalian selama ini lebih banyak mengandalkan penggunaan fungisida sintetik yang dapat membahayakan lingkungan dan menganggu kesehatan manusia. Salah satu alternatif pengendalian yang lebih ramah lingkungan adalah dengan menggunakan agensia hayati seperti PGPR (Plan Growth Promoting Rhizobacteria) dan Corynebacterium. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian agensia hayati terhadap intensitas penyakit karat serta interaksi antara agensia hayati dan varietas kedelai umur genjah tehadap intensitas penyakit karat, pertumbuhan, dan hasil kedelai. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama berupa varietas kedelai yaitu Grobogan, Gema, dan Gepak Kuning. Faktor kedua berupa agensia hayati yaitu PGPR dan Corynebacterium. Percobaan dilakukan dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, diameter tajuk, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat biji per tanaman, berat 100 biji per tanaman, dan intensitas penyakit karat. Para meter pendukung meliputi suhu dan kelembaban. Data di analisis menggunakan uji F di lanjutkan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan agensia hayati (Corynebakterium dan PGPR) memberikan pengaruh nyata terhadap intensitas penyakit karat. Perlakuan pemberian Corynebakterium menghasilkan serangan intensitas penyakit karat terendah yaitu 3,3% dibandingkan perlakuan PGPR (7,46%). Kombinasi P3C2 (Varietas Grobogan dengan perlakuan Corynebakterium) merupakan serangan intensitas karat paling rendah yaitu 1,56%. Pemberian agensia hayati tidak memberikan pengaruh nyata pada semua parameter vegetatif.
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
Additional Information: | Pembimbing: Dr.Ir. Gayuh Prasetyo Budi, M.P dan Drs. Arief Husin, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | Kedelai, Phakpsora pachyrhizi, Agensia hayati |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi S1 |
Depositing User: | Dan Kh |
Date Deposited: | 07 Sep 2017 04:31 |
Last Modified: | 26 Nov 2024 07:18 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/3848 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |