ARGANI, LATIF (2016) PELAKSANAAN ASAS ITIKAD BAIK DALAM PERJANJIAN JUAL BELI SAPI DI PASAR HEWAN KEBUMEN. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
Latif Argani_JUDUL.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
Latif Argani_BAB I.pdf Download (703kB) | Preview |
Preview |
Text
Latif Argani_BAB II.pdf Download (1MB) | Preview |
![]() |
Text
Latif Argani_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (608kB) |
![]() |
Text
Latif Argani_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (776kB) |
![]() |
Text
Latif Argani_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (777kB) |
Preview |
Text
Latif Argani_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (589kB) | Preview |
Abstract
Perjanjian jual beli sapi oleh kedua belah pihak antara penjual dan pembeli harus mempunyai itikad baik yang telah memenuhi asas kebebasan berkontrak. Asas itikad baik akan menimbulkan kepercayaan dan kepastian hukum yangterang serta jelas untuk perlindungan hukum bagi penjual dan pembeli.Kedua belah pihak dalam membuat maupun melaksanakan perjanjian harus memperhatikan asas itikad baik. Dalam melaksanakan perjanjian tersebut harus mengindahkan norma-norma kepatuhan dan kesusilaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian jual beli sapi serta untuk mengetahui upaya penyelesaian apabila salah satu pihak dalam jual beli sapi melakukan wanprestasi di pasar hewan Kebumen. Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris, spesifikasi penelitian deskriptif analisis, lokasi penelitian yaitu di Pasar Hewan Kebumen. Jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Metode analisis data dalam penyusunan skripsi ini adalah dengan cara deskriptif kualitatif yaitu untuk menentukan isi atau makna aturan hukum yang dijadikan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan hukum yang menjadi objek kajian.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa mayoritas pedagang sapi di pasar hewan Kebumen telah melaksanakan jual beli dengan itikad baik, karena telah memenuhi syarat sahnya perjanjian yaitu adanya kesepakatan antara kedua belah pihak karena perjanjian tersebut dibuat tanpa ada paksaan, penipuan, dan ancaman, kecakapan bertindak pada proses jual beli sapi telah dewasa, baliq, dan mampu melaksanakan perjanjian, adanya objek perjanjian bahwa identitas kepemilikan sapi harus jelas, keadaan sapi sehat atau tidak, dan adanya kausa yang halal artinya perjanjian itu dibuat oleh para pihak bertujuan baik, tidak melanggar kesusilaan, ketertiban umum, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses penyelesaian sengketa tersebut bisa dilakukan dengan dua cara yaitu melalui litigasi dan non-litigasi. Litigasi merupakan proses penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan, sedangkan non-litigasi merupakan proses penyelesaian sengketa di luar jalur pengadilan artinya dapat melalui jalur perdamaian diantara kedua belah pihak. Sengketa yang terjadi diselesaikan secara intern.
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
Additional Information: | Pembimbing: Susilo Wardani, S.H., S.E., M.Hum. |
Uncontrolled Keywords: | Asas Itikad Baik, Jual Beli Sapi |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum S1 |
Depositing User: | Bandriyah . |
Date Deposited: | 22 Aug 2017 00:17 |
Last Modified: | 22 Aug 2017 00:17 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/3460 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |