KOMBINASI FISIO TERAPI DADA, POSTURAL DRAINAGE DAN BATUK EFEKTIF TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK DAN PERNAFASAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG CENDANA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

SEFRIATIN, . (2015) KOMBINASI FISIO TERAPI DADA, POSTURAL DRAINAGE DAN BATUK EFEKTIF TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI BATUK DAN PERNAFASAN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG CENDANA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.

[img]
Preview
Text
Sefriatin COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Sefriatin BAB I.pdf

Download (682kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Sefriatin BAB II.pdf

Download (946kB) | Preview
[img] Text
Sefriatin BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (612kB)
[img] Text
Sefriatin BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (703kB)
[img] Text
Sefriatin BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (581kB)
[img]
Preview
Text
Sefriatin DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (671kB) | Preview
[img] Text
Sefriatin LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang: Gejala respiratorik TB Paru seperti sesak nafas dan batuk berdahak menyebabkan gangguan utama oksigenasi diantaranya gangguan karena bersihan jalan nafas. Tindakan keperawatan untuk mengatasi bersihan jalan nafas yaitu dengan fisioterapi dada, postural drainage, dan batuk efektif. Tindakan tersebut akan menurunan frekuensi batuk dan frekuensi pernafasan pada pasien TB Paru. Tujuan: Mengetahui efektifitas pemberian fisioterapi dada, postural drainage, dan batuk efektif terhadap penurunan frekuensi batuk dan pernafasan pada pasien TB Paru. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental design. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 32 responden terbagi menjadi 2 kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisa data dilakukan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil: Nilai frekuensi batuk sebelum intervensi rata-rata adalah 42.31±10.638 dansesudah adalah 35.31±11.336, terdapat penurunan frekuensi batuk sesudah intervensi sebanyak 7 kali/hari. Nilai frekuensi pernafasan sebelum intervensi rata-rata adalah 29.63±4.015 dansesudah adalah 19.75±1.770, terdapat penurunan frekuensi pernafasan setelah intervensi sebanyak 10 kali/menit. Hasil uji Mann Whitneynilai p=0.000 < 0.05 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara frekuensi batuk dan pernafasan setelah dilakukan fisioterapi dada, postural drainage, dan batuk efektif. Kesimpulan: Pemberian fisioterapi dada, postural drainage, dan batuk efektif secara signifikan menurunkan frekuensi batuk dan pernafasan pada pasien TB Paru.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Additional Information: PEMBIMBING I: MUSTIAH YULISTIANI, M.Kep., CWCS PEMBIMBING II: ARIKH RATNA PURWADI, S.Kep., Ns., MH
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: fisioterapi dada, postural drainage, batuk efektif, frekuensi batuk, frekuensi pernafasan, tuberculosis paru
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Keperawatan
Depositing User: Novia Marantika
Date Deposited: 09 Aug 2017 06:02
Last Modified: 09 Aug 2017 06:02
URI: https://repository.ump.ac.id:80/id/eprint/3246

Actions (login required)

View Item View Item