SANDRA P.W., HAPSARI (2016) OPTIMASI KOMPOSISI SPAN 60 DAN TWEEN 80 TERHADAP STABILITAS FISIK FORMULASI KRIM EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN (SLD). S3 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
HAPSARI SANDRA - COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
HAPSARI SANDRA - BAB I.pdf Download (676kB) | Preview |
Preview |
Text
HAPSARI SANDRA - BAB II.pdf Download (695kB) | Preview |
![]() |
Text
HAPSARI SANDRA - BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (685kB) |
![]() |
Text
HAPSARI SANDRA - BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (643kB) |
![]() |
Text
HAPSARI SANDRA - BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (489kB) |
Preview |
Text
HAPSARI SANDRA - DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (680kB) | Preview |
![]() |
Text
HAPSARI SANDRA - LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Buah mengkudu merupakan buah yang mengandung beberapa senyawa anti
bakteri yaitu Acubin, L. Asperuloside, alizarin, dan beberapa zat antrakuinon.
Mengkudu juga mengandung senyawa scopoletin yang dipercaya memiliki khasiat
sebagai pengurang rasa nyeri dan antiinflamasi alamiah sehingga mengkudu dapat
digunakan sebagai anti luka. Span dan tween merupakan senyawa derivat sorbitan.
Dalam penelitian ini,
span dan tween yang digunakan adalah Span 60 dan tween 80.
Span 60 dan tween 80 merupakan emulgator nonionik yang memiliki keseimbangan
campuran emulgator hidrofilik dan emulgator lipofilik. Dalam penelitian ini span 60
dan tween 80 diformulasikan dalam b
entuk krim. Krim adalah sediaan semi padat
yang mengandung air tidak kurang dari 60% dan ditujukan untuk pemakaian luar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simplex Lattice Design (SLD).
SLD merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui pr
ofil efek campuran
terhadap suatu parameter. Penelitian ini diharapkan agar dapat diketahui apakah ada
pengaruh dari span 60 dan tween 80 sebagai emulgator terhadap stabilitas fisik
formulasi krim ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) Penelitian in
i
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh span 60 dan tween 80 sebagai
emulgator terhadap stabilitas fisik formulasi krim ekstrak buah mengkudu (Morinda
citrifolia L.) Pada penelitian ini ekstrak dibuat dengan metode maserasi. Pada
pembuatan se
diaan krim bahan
–
bahan yang digunakan antara lain vaselin kuning,
parafin cair, propilen glikol, tween 80, span 60, metil paraben, oleum rosae, propil
paraben, dan aquades. Uji stabilitas fisik dilakukan dengan menguji organoleptis
(pengujian warna, bent
uk, dan bau dari krim), uji tipe emulsi, uji pH, uji daya sebar
krim, uji daya lekat, dan uji derajat pemisahan fase emulsi. Analisis data yang
digunakan adalah dengan SPSS dengan metode analysis of variance (ANOVA) one
–
way dan dengan menggunakan metode
Simplex Lattice Design (SLD). Hasil dari uji
organoleptis pada ketiga formula dari krim ekstrak buah mengkudu memiliki massa
yang berbeda beda dimana formula III memiliki massa yang paling lembek dibanding
OPTIMASI
KOMPOSISI
SPAN
...,Hapsari
Sandra
P.W.
F.FARMASI
UMP,
2016
x
formula I dan formula II, warna dari formula III juga berbeda dari formula I dan
formula II yaitu berwarna coklat kehitaman. Krim ekstrak buah mengkudu
merupakan krim dengan tipe minyak dalam air (M/A). Uji pH krim buah mengkudu
menyatakan bahwa ketiga krim tidak mengalami perubahan / stabil. Pada uji daya
sebar krim buah mengkudu, daya sebar tertinggi adalah krim yang mengandung
tween 80 100% yaitu sebesar 30,12% sedangkan krim yang memil;iki daya sebar
terendah adalah krim yang mengandung span 60 100% yaitu sebesar 22,83%. Uji
daya lekat krim tertinggi yaitu krim yang mengandung tween 80 100% yaitu sebesar
0,74 detik sedangkan krim yang memiliki daya lekat terendah yaitu krim yang
mengandung campuran tween 80 50% dan span 60 50% yaitu sebesar 0,61 detik. Uji
derajat pemisahan emulsi pada suhu 25
0
-28
0
C krim yang memiliki derajat pemisahan
fase emulsi terendah yaitu krim yang mengandung span 60 100% yaitu sebesar 6,34%
sedangkan krim yang memiliki derajat pemisahan fase emulsi tertinggi diperoleh
pada krim yang mengandung tween 80 100% yaitu sebesar 7,02%. Uji derajat
pemisahan emulsi pada suhu 40
0
C krim yang memiliki derajat pemisahan fase emulsi
terendah yaitu krim yang mengandung tween 50% dan span 50% yaitu sebesar 3,06.
Sedangkan yang memiliki derajat pemisahan fase emulsi tertinggi yaitu krim yang
mengandung tween 80 100% yaitu sebesar 4,19%. Pada penentuan formula optimum
yang dilakukan dengan metode Simplex Lattice Design formulasi yang paling
optimum adalah formulasi krim yang mengandung tween 80 100% yaitu sebesar
0,819%. Krim ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) yang dihasilkan
merupakan krim dengan tipe minyak dalam air (M/A). Kombinasi span 60 dan tween
80 mempengaruhi daya sebar dan daya lekat serta derajat pemisahan emulsi dari krim
ekstrak buah mengkudu yang dihasilkan. Tween 80 merupakan emulgator yang lebih
baik dibandingkan span 60 karena menghasilkan suatu krim yang lebih optimal dan
stabil.
Kata kunci
: Buah mengkudu, span 60 dan tween 80, uji stabilitas fisik, simplex
lattice design (SLD)
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (S3) |
Additional Information: | Pembimbing: Ibu Indri Hapsari , M.Si.,Apt dan Ibu Retno Wahyuningrum, M.Si.,Apt |
Uncontrolled Keywords: | Buah mengkudu, span 60 dan tween 80, uji stabilitas fisik, simplex lattice design (SLD) |
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Depositing User: | Users 28 not found. |
Date Deposited: | 14 Oct 2016 02:18 |
Last Modified: | 09 Jan 2025 01:19 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/29 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |