FAIZAH, FURQON (2016) PENGARUH PENAMBAHAN THIDIAZURON (TDZ) DAN 2,4 DICHLOROPHENOXYACETIC ACID (2,4-D) UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN INDUKSI EMBRIO SOMATIK SEKUNDER KAKAO (THEOBROMA CACAO L.) SECARA IN VITRO. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
FURQON FAIZAH COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
FURQON FAIZAH BAB I.pdf Download (616kB) | Preview |
Preview |
Text
FURQON FAIZAH BAB II.pdf Download (1MB) | Preview |
![]() |
Text
FURQON FAIZAH BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (762kB) |
![]() |
Text
FURQON FAIZAH BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (794kB) |
![]() |
Text
FURQON FAIZAH BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (576kB) |
Preview |
Text
FURQON FAIZAH DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (670kB) | Preview |
Abstract
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas utama dari
sektor perkebunan Indonesia dan menempatkan Indonesia sebagai negara
penghasil kakao terbesar ketiga di dunia, namun produktivitas perkebunan kakao
Indonesia tergolong rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas
kakao di Indonesia adalah terbatasnya ketersediaan bibit kakao yang unggul.
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk memproduksi bibit kakao
berkualitas dengan jumlah masal adalah dengan menggunakan teknik
embryogenesis somatik. Namun demikian, keberhasilan induksi embrio somatik
dengan masih relative rendah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
meningkatkan keberhasilan induksi embrio adalah dengan menggunakan teknik
induksi embrio somatik sekunder (ESS). Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pengaruh penambahan Thidiazuron (TDZ) dengan atau tanpa kombinasi asam 2,4-
diklorofenoksi asetat (2,4-D) ke dalam medium tanam terhadap keberhasilan
induksi embrio somatic sekunder (ESS) pada tanaman kakao. Eksplan yang
digunakan adalah kotiledon dari embrio somatik primer yang diperoleh dari
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Selanjutnya, eksplan ditanam pada
medium induksi embrio somatik sekunder (MES) yaitu medium DKW (Driver &
Kuniyuki, 1984) dengan penambahan zat pengatur tumbuh TDZ dan 2,4-D. MES
dipelihara pada ruang kultur dengan fotoperiode 14 jam terang dan 10 jam gelap
pada suhu - C. Kultur dipelihara selama 8 minggu dan di subkultur setiap 4
minggu sekali. Dilakukan pengamatan tentang persentase keberhasilan induksi
ESS, jumlah ESS yang terinduksi dan pertambahan berat basah eksplan. Data
yang diperoleh kemudian di analisis dengan menggunakan analisis varian
(ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji beda nyata
Fisher’s Least Significant Differences (LSD). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa medium DKW dengan penambahan 2 x 10-7M TDZ tanpa dikombinasikan
dengan 10-8 M 2,4-D berhasil menginduksi ESS dengan tingkat keberhasilan yang
tinggi (100%) dengan jumlah embrio somatik terinduksi mencapai sekitar 9
embrio per botol. Penambahan TDZ dengan konsentrasi yang lebih tinggi maupun
lebih rendah dari 2 x 10-7 M justru menurunkan keberhasilan induksi ESS. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan 10-8 M 2,4-D yang
dikombinasikan TDZ justru menurunkan keberhasilan induksi ESS. Hasil
penelitian ini menunjukkan kemungkinan tinggi untuk mengaplikasikan teknik
ESS dalam memproduksi bibit kakao berkualitas tinggi dengan jumlah masal.
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
Additional Information: | Pembimbing: Sisunandar, Ph.D. dan Drs. Arief Husin, M.Si. |
Uncontrolled Keywords: | Induksi embrio somatik sekunder, Kakao, Thidiazuron (TDZ), 2,4 Dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Depositing User: | Nur Hardiansyah |
Date Deposited: | 11 Jul 2017 02:16 |
Last Modified: | 08 Jul 2024 08:08 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/2536 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |