Sumaryono, Sumaryono (2013) Pengaruh Penambahan Zat Pengatur Tumbuh Asam Naftalena Asetat (NAA) DAN 6-Benzylamino Purine (BAP) Terhadap Keberhasilan Induksi Embryogenesis Somatik Pada Daun Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner). S1 thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
COVER_SUMARYONO_BIOLOGI'13.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I_SUMARYONO_BIOLOGI'13.pdf Download (676kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II_SUMARYONO_BIOLOGI'13.pdf Download (1MB) | Preview |
![]() |
Text
BAB III_SUMARYONO_BIOLOGI'13.pdf Restricted to Registered users only Download (882kB) |
![]() |
Text
BAB IV_SUMARYONO_BIOLOGI'13.pdf Restricted to Registered users only Download (904kB) |
![]() |
Text
BAB V_SUMARYONO_BIOLOGI'13.pdf Restricted to Registered users only Download (636kB) |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA_SUMARYONO_BIOLOGI'13.pdf Download (846kB) | Preview |
![]() |
Text
LAMPIRAN_SUMARYONO_BIOLOGI'13.pdf Restricted to Registered users only Download (643kB) |
Abstract
Produktivitas kopi di Indonesia tergolong rendah yaitu sekitar 500 Kg/Ha,
hanya seperempat dari produktivitas kopi di Sierra Leone dan Vietnam (>2
Ton/Ha). Salah satu penyebabnya adalah kurang tersedianya bibit kopi yang
berkualitas. Alternatif yang dapat dilakukan untuk menghasilkan bibit kopi yang
berkualitas adalah melalui kultur jaringan, khususnya embryogenesis somatik.
Namun demikian, sampai saat ini tingkat keberhasilannya masih bervariasi mulai
dari 0% - 67%. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberhasilan
embryogenesis somatik kopi dengan menambahkan zat pengatur tumbuh asam
naftalena asetat (NAA) dan 6-benzylamino purine (BAP) ke dalam medium
tanam. Eksplan yang digunakan adalah daun kedua dari pucuk yang diisolasi dari
lahan pertanian kopi di Desa Dampit, Kec Kembaran, Kab. Banyumas. Eksplan
disterilkan dengan menggunakan alkohol 70 % selama 2 menit dilanjutkan dengan
larutan kaporit 6 % selama 6 jam. Eksplan kemudian ditanam pada medium dasar
Murashige-Skoog (MS) dan vitamin B5 (Gamborg) yang telah diperkaya dengan
10-6 - 5x10-5 M NAA yang dikombinasikan dengan 10-6 - 5x10-5 M BAP. Kultur
dipelihara di tempat terang selama 12 minggu dengan subkultur setiap 4 minggu
sekali. Setiap dua hari sekali dilakukan pengamatan tentang persentase eksplan
yang membentuk kalus, jenis kalus, waktu yang dibutuhkan untuk membentuk
kalus, dan persentase eksplan yang membentuk embryo. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa medium terbaik untuk menginduksi kalus dari eksplan daun
kopi adalah medium dengan penambahan 10-5 M NAA yang dikombinasikan
dengan 5x10-6 M BAP dengan persentase keberhasilan paling tinggi mencapai 70
%. Rata-rata kalus mulai terinduksi pada hari ke 14 setelah tanam dengan
mayoritas kalus yang terinduksi bersifat kompak dan berwarna putih kehijauan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa embryogenesis somatik berhasil
diinduksi secara langsung dari eksplan daun yang ditanam. Medium terbaik untuk
menginduksi embryogenesis somatik secara langsung adalah medium dengan
penambahan 5x10-5 M NAA yang dikombinasikan dengan 5x10-5 M BAP. Pada
medium tersebut seluruh eksplan yang berhasil tumbuh (40%) akan terbentuk
embryo setelah 4 minggu masa kultur. Setelah 6 minggu kultur mayoritas embryo
yang terbentuk masih berada pada fase globular dengan sebagian embryo yang
telah memasuki fase torpedo.
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (S1) |
Additional Information: | Pembimbing: Sisunandar, Ph.D. |
Uncontrolled Keywords: | BAP, embryogenesis somatik, kopi, kultur jaringan, NAA |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi S1 |
Depositing User: | Iin Hayuningtyas |
Date Deposited: | 05 Jul 2017 02:17 |
Last Modified: | 04 Mar 2025 02:22 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/2238 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |