RAHAYU, SETYANING SUCI MEITRI (2016) PENGARUH FASE PERKEMBANGAN EMBRIO SOMATIK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) TERHADAP KEBERHASILAN PERKECAMBAHAN DAN AKLIMATISASI SECARA LANGSUNG. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
COVER_SETYANING SUCI MEITRI R._BIOLOGI'16.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I_SETYANING SUCI MEITRI R._BIOLOGI'16.pdf Download (590kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II_SETYANING SUCI MEITRI R._BIOLOGI'16.pdf Download (872kB) | Preview |
![]() |
Text
BAB III_SETYANING SUCI MEITRI R._BIOLOGI'16.pdf Restricted to Registered users only Download (766kB) |
![]() |
Text
BAB IV_SETYANING SUCI MEITRI R._BIOLOGI'16.pdf Restricted to Registered users only Download (667kB) |
![]() |
Text
BAB V_SETYANING SUCI MEITRI R._BIOLOGI'16.pdf Restricted to Registered users only Download (562kB) |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA_SETYANING SUCI MEITRI R._BIOLOGI'16.pdf Download (564kB) | Preview |
![]() |
Text
LAMPIRAN_SETYANING SUCI MEITRI R._BIOLOGI'16.pdf Restricted to Registered users only Download (563kB) |
Abstract
Embriogenesis somatik merupakan salah satu teknik terbaik untuk memperoleh
bibit kopi berkualitas tinggi dengan jumlah masal. Namun demikian, bibit yang
dihasilkan dari teknik tersebut relatif mahal (Rp20.000,00 / bibit) bila dibandingkan
dengan pembibitan melalui biji (hanya sekitar Rp4.000,00/ bibit). Pengembangan teknik
aklimatisasi embrio somatik secara langsung (direct sowing) dapat digunakan untuk
menurunkan biaya produksi karena mampu mempersingkat waktu kulturin vitro yang
relatif mahal. Namun tingkat keberhasilan teknik tersebut masih relatif rendah.Salah
satu kendala yang dihadapi adalah belum ditemukannya fase perkembangan embrio
yang tepat untuk dapat diaklimatisasikan secara langsung (Ducos et al., 2007).Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari fase perkembangan embrio terbaik
yang dapat diaklimatisasikan secara langsung.Bahan penelitian yang digunakan adalah
embrio somatik dengan empat fase perkembangan yang berbeda, yaitu torpedo,
kotiledon, kecambah dengan kotiledon menutup, dan kecambah dengan kotiledon
membuka. Embrio tersebut ditanam pada medium tanam dan disiram dengan medium
dasar MS (Murashige-Skoog, 1962) tanpa penambahan gula dan vitamin serta
ditambahkan ZPT furfuryl amino purin (Kinetin) 10-7 dan indole butyric acid (IBA)10-5
. Setelah 60 hari kultur, didapatkan hasil bahwa semakin dewasa fase
perkembangan embrio semakin tinggi tingkat keberhasilan aklimatisasi embrio dalam
kondisi ex vitro. Embrio fase kecambah dengan kotiledon membuka sudah dapat
diaklimatisasi secara langsung dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi (60%)
serta mampu tumbuh dengan sempurna, yaitu memiliki daun mencapai 3,3 helai.
Embrio somatik dengan fase perkembangan yang lebih awal tidak disarankan untuk
diaklimatisasi. Embrio pada fase tersebut hanya mampu bertahan selama 2 minggu
kultur, mayoritas akan mati setelah 7 minggu sehingga hanya tersisa 10 % setelah 12
minggu kultur.
Dosen Pembimbing: | unspecified | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
Additional Information: | Pembimbing: Sisunandar, Ph.D., dan Drs. Arief Husin, M.Si |
Uncontrolled Keywords: | direct sowing, embriogenesis somatik, fase perkembangan embrio, kopi robusta |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi S1 |
Depositing User: | Iin Hayuningtyas |
Date Deposited: | 05 Jul 2017 02:08 |
Last Modified: | 24 Dec 2024 01:17 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/2234 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |