PURWASIH, LISA DIAN (2013) PENGARUH 2,4-D (2,4-Diklorofenoksiasetat) DAN BAP (6 – Benzil amino purine) TERHADAP KEBERHASILAN EMBRIOGENESIS SOMATIK BUNGA KAKAO (Theobroma cacao, L.). Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.

[thumbnail of JUDUL_Lisa Dian P..pdf]
Preview
Text
JUDUL_Lisa Dian P..pdf

Download (13MB) | Preview
[thumbnail of BAB I_Lisa Dian P..pdf]
Preview
Text
BAB I_Lisa Dian P..pdf

Download (547kB) | Preview
[thumbnail of BAB II_Lisa Dian P..pdf]
Preview
Text
BAB II_Lisa Dian P..pdf

Download (6MB) | Preview
[thumbnail of BAB III_Lisa Dian P..pdf] Text
BAB III_Lisa Dian P..pdf
Restricted to Registered users only

Download (970kB)
[thumbnail of BAB IV_Lisa Dian P..pdf] Text
BAB IV_Lisa Dian P..pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB V_Lisa Dian P..pdf] Text
BAB V_Lisa Dian P..pdf
Restricted to Registered users only

Download (515kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA_Lisa Dian P..pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA_Lisa Dian P..pdf

Download (541kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN_Lisa Dian P..pdf] Text
LAMPIRAN_Lisa Dian P..pdf
Restricted to Registered users only

Download (499kB)

Abstract

Indonesia merupakan produsen kakao terbesar kedua di dunia, namun produktivitas perkebunan kakao di Indonesia tergolong rendah, rangking 19 dari 58 produsen kakao di dunia. Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya produktivitas kakao di Indonesia adalah penggunaan bibit yang kurang berkualitas. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghasilkan bibit kakao yang berkualitas, salah satu diantaranya adalah perbanyakan bibit kakao melalui teknik embryogenesis somatik. Namun, tingkat keberhasilan teknik tersebut masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari konsentrasi zat pengatur tumbuh khususnya 2,4-D dan BAP yang tepat guna meningkatkan keberhasilan induksi kalus dan induksi embryo somatik. Eksplan petala dan staminodia yang diisolasi dari kuncup bunga kakao ditanam pada medium DKW (Driver dan Kuniyuki) dengan penambahan 5X10-7 - 10-6 M 2,4-D dan 10-7- 10-6M BAP. Setelah kalus terinduksi kemudian dipindahkan ke medium yang sama tanpa penambahan 2,4-D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 2,4-D dan BAP pada medium tanam berhasil menginduksi kalus dari eksplan staminodia dan petala. Kalus yang terbentuk memiliki morfologi yang bervariasi, yaitu friabel, kompak dan campuran antara keduanya. Penambahan ZPT tersebut tidak dapat mempercepat rata-rata waktu munculnya kalus pada eksplan petala maupun staminodia. Medium terbaik yang dapat digunakan untuk menginduksi kalus adalah medium tanam dengan penambahan 10-6 M 2,4-D dan 10-7 M BAP. Meskipun medium tersebut hanya berhasil menginduksi kalus dengan tingkat keberhasilan sekitar 70 %, namun medium berhasil menginduksi kalus yang bersifat friabel dan mampu membentuk embryo somatik. Tahapan induksi embryo dengan menggunakan medium BAP tanpa penambahan 2,4-D belum berhasil menginduksi embryo somatik kakao.

Dosen Pembimbing: unspecified | unspecified
Item Type: Thesis (Bachelor)
Additional Information: Pembimbing: Sisunandar, Ph.D. dan Drs. Arief Husin, M.Si.
Uncontrolled Keywords: 2,4-D, BAP, Embryogenesis somatik, Kakao
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QH Natural history
Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi S1
Depositing User: Bandriyah .
Date Deposited: 10 Nov 2016 02:17
Last Modified: 10 Nov 2016 02:17
URI: http://repository.ump.ac.id/id/eprint/163

Actions (login required)

View Item View Item