NOVITASARI, INTAN TRI (2019) PENGARUH FREKUENSI PENYIANGAN GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS TANAMAN CABAI MERAH. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
![]() |
Text
INTAN TRI NOVITASARI COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
INTAN TRI NOVITASARI BAB I.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
INTAN TRI NOVITASARI BAB II.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
INTAN TRI NOVITASARI BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
INTAN TRI NOVITASARI BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
INTAN TRI NOVITASARI BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
INTAN TRI NOVITASARI DAPUS.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN INTAN TRI NOVITASARI.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Cabai merah merupakan komoditas sayuran yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Menurut data dari BPS, rata-rata produktivitas cabai merah tahun
2012-2016 sebesar 8,31 ton/ha, sedangkan potensi hasil dapat mencapai 12 ton/ha.
salah Satu penyebab belum maksimalnya produktivitas cabai merah adalah adanya
gulma. kerugian yang ditimbulkan oleh gulma bisa lebih parah dibanding oleh hama
dan penyakit tumbuhan yaitu dapat mencapai 20-80%. Salah satu cara pengendalian
gulma yang efektif dan ramah lingkungan adalah dengan penyiangan gulma.
Namun cara ini membutuhkan tenaga dan waktu yang banyak sehingga tidak
efisien. Oleh karena itu, frekuensi penyiangan perlu dilakukan dengan tepat agar
dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah secara efisien.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh frekuensi penyiangan gulma, dua
varietas cabai merah, serta kombinasi varietas cabai merah dan frekuensi
penyiangan gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah.
Penelitian menggunakan rancangan percobaan berupa RAL dua faktor. Faktor
pertama frekuensi penyiangan gulma yang terdiri atas 4 taraf : S0 (tanpa
penyiangan), S1 (disiang 1 kali pada umur 21 hst), S2 (disiang 2 kali pada umur 21
dan 42 hst) S3 (bebas gulma). Faktor kedua yaitu varietas cabai merah terdiri atas
Astina F1 dan Gada MK F1. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali.
Parameter yang diamati tinggi tanaman, diameter tajuk, diameter batang, jumlah
total buah per tanaman, berat buah total per tanaman dan identifikasi gulma.
Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan uji F, dilanjut dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada
taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan frekuensi
penyiangan gulma hanya menunjukkan pengaruh sangat nyata terhadap parameter
generatif. Perlakuan varietas tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap semua
variabel pengamatan. Perlakuan S2 adalah yang paling baik dalam penelitian ini
dengan menghasilkan jumlah buah 6,19 ± 1,46 dan berat buah 34,67 ± 5,08 g. Pada
interaksi varietas cabai merah dengan frekuensi penyiangan gulma memberikan
pengaruh nyata terhadap jumlah buah. Hasil jumlah buah tertinggi didapat pada
varietas Astina F1 yang disiang terus-menerus.
Dosen Pembimbing: | Budi, Gayuh Prasetyo and Husin, Arief | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
Uncontrolled Keywords: | Tanaman Cabai Merah, Gulma, Frekuensi Penyiangan |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi S1 |
Depositing User: | Catur Indra Himawan |
Date Deposited: | 04 Jul 2022 04:08 |
Last Modified: | 18 Nov 2024 03:07 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/12357 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |