MAULANA, HAMZAH PANDU (2019) EKSTRAKSI DAUN PANDAN WANGI (Pandanus Amaryllifollius) SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI. Bachelor thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO.
Preview |
Text
HAMZAH PANDU MAULANA_COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
HAMZAH PANDU MAULANA_BAB I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
HAMZAH PANDU MAULANA_BAB II.pdf Download (854kB) | Preview |
![]() |
Text
HAMZAH PANDU MAULANA_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
HAMZAH PANDU MAULANA_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (935kB) |
![]() |
Text
HAMZAH PANDU MAULANA_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Preview |
Text
HAMZAH PANDU MAULANA_DAPUS.pdf Download (789kB) | Preview |
![]() |
Text
HAMZAH PANDU MAULANA_LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (810kB) |
Abstract
Makanan berlemak sangat rentan terjadi oksidasi yang akan membuat gizi dari makanan
tersebut rusak. Oksidasi pada makanan juga akan menimbulkan bau tengik yang membuat
makanan menjadi tidak layak dimakan. Oksidasi pada makanan dapat dicegah dengan
memberikan antioksidan pada makanan.
Industri makanan pada umumnya menggunakan antioksidan sintetik dengan alasan harga
yang relatif lebih murah. Dibalik harga yang murah, antioksidan sintetik memiliki sifat
karsinogen atau dapat menyebabkan kanker. Antioksidan dapat diperoleh dari ekstrak tumbuhtumbuhan
yang mengandung senyawa fenolik.
Pandan wangi (Pandanus Amaryllifolius) merupakan salah satu tanaman yang
mengandung senyawa fenolik yang dapat berperan sebgai antioksidan. Proses ekstraksi senyawa
fenolik daun pandan masih mengalami banyak kendala antara lain yield yang rendah dan
aktivitas antioksidan yang rendah dari ekstrak pandan tersebut. Maka dari itulah perlu dilakukan
penelitian terkait ekstraksi daun pandan wangi sebagai antioksidan alami,
Penelitian dilakukan menggunakan metode sokletasi dengan dua variabel bebas yakni
rasio padatan : pelarut dan waktu ekstraksi. Pelarut yang digunakan adalah etanol 96% dengan
dasar beberapa jurnal yang menyatakan bahwa pelarut tersebut dapat mengekstrak senyawa
fenolik dengan baik.
Daun pandan segar yang akan digunakan terlebih dahulu dikecilkan ukurannya dengan
blender. Tujuan pengecilan ini adalah untuk memperluass area kontak antara padatan dengan
pelarut. Daun pandan yang sudah diblender selanjutnya dibungkus kertas saring dan dimasukan
kedalam soklet untuk selanjutnya diekstraksi. Uji kadar air menunjukan kadar air daun pandan
sebesar 82,49 %.
Hasil penelitian menunjukan semakin banyak jumlah pelarut dibanding padatan maka
yield akan semakin meningkat. Yield tertinggi dalam penelitian ini didapat pada rasio 1:20 (w/v)
dengan yield sebanyak 39,40% pada waktu ekstraksi 70 menit. Uji kemampuan aktivitas
antioksidan dilakukan dengan metode dpph. Hasil pengujian menunjukan kemampuan aktivitas
antioksidan ekstrak daun pandan sebesar 29,1%.
Dosen Pembimbing: | MULYADI, ABDUL HARIS | unspecified |
---|---|
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
Uncontrolled Keywords: | pandan wangi, ekstraksi, antioksidan |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Fakultas Tekniik Dan Sains > Teknik Kimia S1 |
Depositing User: | Iin Hayuningtyas |
Date Deposited: | 15 Feb 2022 03:12 |
Last Modified: | 11 Nov 2024 01:58 |
URI: | http://repository.ump.ac.id/id/eprint/10644 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |